"Preman Pendidikan" Harus Diusut
Selasa, 24 Juli 2012
Label:
Berita
0
komentar
Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Koalisi Pendidikan dan organisasi guru mengecam tindak kekerasan yang dialami oleh Ketua Umum Federasi Guru Independen Indonesia yang juga Kepala Dinas Pendidikan Waykanan Gino Vanoli pada 18 Juli 2012. Tindak kekerasan itu diduga dilakukan oleh oknum "preman pendidikan" yang berebut dan berharap mendapatkan proyek yang ada di Dinas Pendidikan.
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiyarti mengatakan, oknum yang melakukan aksi kekerasan itu harus diusut dan diproses hukum.
"Sebagai rasa solidaritas kami sebagai sesama profesi, FSGI menyatakan dukungan untuk mengungkap dan memproses oknum yang melakukan tindak kekerasan kepada Gino Vanoli, Ketua FGII," kata Retno, di Jakarta, Rabu (24/7/2012).
Heri Hermawan, Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) menambahkan, pemerintah pusat, mau pun daerah diharapkan membantu proses penyidikan untuk mengungkap oknum yang memperebutkan dana proyek yang dikelola oleh Disdik Waykanan, Lampung.
"Perlindungan hukum, profesi, dan kegiatan kerja pendidik kan dilindungi undang-undang. Tapi yang terjadi, sulit sekali untuk mengusut oknum yang melakukan hal itu (tindak kekerasan)," kata Heri.
Dukungan terhadap Gino Vanoli diberikan oleh ICW, FSGI, FGII, Koalisi Pendidikan, dan Sekolah Tanpa Batas (STB). Dukungan tersebut akan diberikan dengan cara mengumpulkan tanda tangan guru sebagai solidaritas dan mendesak kepolisian pusat dan daerah untuk segera menyelesaikan tindak kekerasan ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Disdik Waykanan Gino Vanoli mengalami tindak kekerasan dari oknum yang diduga sebagai kontraktor di daerah tersebut. Tindak kekerasan tersebut dilakukan terkait permintaan proyek yang ditawarkan Disdik Waykanan dengan anggaran Rp 596 juta.
Gino mengaku, dirinya mendapatkan ancaman pembunuhan, kecaman, intimidasi, provokasi, serta pukulan, dan penyekapan. Tindak kekerasan ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian dan tengah dalam penyelidikan.
"Sebagai rasa solidaritas kami sebagai sesama profesi, FSGI menyatakan dukungan untuk mengungkap dan memproses oknum yang melakukan tindak kekerasan kepada Gino Vanoli, Ketua FGII," kata Retno, di Jakarta, Rabu (24/7/2012).
Heri Hermawan, Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) menambahkan, pemerintah pusat, mau pun daerah diharapkan membantu proses penyidikan untuk mengungkap oknum yang memperebutkan dana proyek yang dikelola oleh Disdik Waykanan, Lampung.
"Perlindungan hukum, profesi, dan kegiatan kerja pendidik kan dilindungi undang-undang. Tapi yang terjadi, sulit sekali untuk mengusut oknum yang melakukan hal itu (tindak kekerasan)," kata Heri.
Dukungan terhadap Gino Vanoli diberikan oleh ICW, FSGI, FGII, Koalisi Pendidikan, dan Sekolah Tanpa Batas (STB). Dukungan tersebut akan diberikan dengan cara mengumpulkan tanda tangan guru sebagai solidaritas dan mendesak kepolisian pusat dan daerah untuk segera menyelesaikan tindak kekerasan ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Disdik Waykanan Gino Vanoli mengalami tindak kekerasan dari oknum yang diduga sebagai kontraktor di daerah tersebut. Tindak kekerasan tersebut dilakukan terkait permintaan proyek yang ditawarkan Disdik Waykanan dengan anggaran Rp 596 juta.
Gino mengaku, dirinya mendapatkan ancaman pembunuhan, kecaman, intimidasi, provokasi, serta pukulan, dan penyekapan. Tindak kekerasan ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian dan tengah dalam penyelidikan.
0 komentar: to “ "Preman Pendidikan" Harus Diusut ” so far...
Posting Komentar